SINERGIFOUNDATION – Langkah kakinya perlahan mendekat menuju meja pelayanan Rumah Bersalin Cuma-cuma (RBC). Iringan kaki perempuan berhijab itu dibersamai balita berbaju hitam yang tengah digendong.

Tak cukup di situ, di saat tangan kirinya menopang si kecil, tangan kanannya menenteng kencleng kaleng berwarna ungu. Seraya tersenyum, terucap salam dari bibirnya.

“Assalamualaikum, Teh,” salamnya memecah riuh rendah ruangan Rumah Bersalin Cuma-cuma, Holis, Kota Bandung pada Jumat siang (26/1).

Dia adalah Nuraini Solihah. Usia Nur (panggilan karib) sudah menginjak 27 tahun. 2 tahun lalu, anak yang tengah digendong Nur lahir di Rumah Bersalin Cuma-cuma. Tepatnya pada 5 Januari 2022 pukul 01.50 dini hari.

Perkenalannya dengan fasilitas kesehatan khusus ibu dan anak gratis di bawah naungan Sinergi Foundation itu bermula dari tetangganya di Cipeer, Desa Cingcin, Soreang, Kabupaten Bandung. Saat itu ia siap menyambut anak keduanya.

Bukan tanpa alasan, memberanikan diri mendaftar ke RBC tak lain lantaran kondisi ekonominya tak memungkinkan untuk melahirkan di bidan umum, apalagi di rumah sakit. Penghasilan Sang Suami yang berprofesi sebagai buruh bangunan hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Waktu berjalan begitu cepat, anak lucunya itu kini baru saja genap masuk tahun kedua. Kedatangannya ke RBC kali ini tak lagi sebagai pasien, tapi berikhtiar naik level.

Ya, naik level. Kencleng yang ditenteng oleh Nuraini itu berisi uang. Uang yang dikumpulkannya itu bagian dari program Gerakan Ibu Peduli.

GIP merupakan sebuah gerakan yang mendorong member RBC sebagai Duta Ibu Peduli bertransformasi menjadi penderma dengan menyesuaikan pada kemampuan masing-masing.

Pundi-pundi rupiah yang terkumpul dari program GIP ini nantinya dipergunakan untuk membantu operasional biaya persalinan di Rumah Bersalin Cuma-cuma.

“Kenapa memilih bergabung di program GIP karena ingin membalas budi atas kebaikan yang dirasakan di RBC,” ungkap Nuraini sembari menimang sang buah hati.

Kedatangannya menyetor kencleng itu ternyata bukan kali pertama. Tapi ternyata itu adalah kesekian kali yang secara rutin disetorkan. Kadang sebulan sekali atau dua bulan sekali.

“Iya, Bu Nuraini udah rutin nyalurin donasi program GIP. Bisa sebulan sekali atau dua bulan sekali,” kata Linda Prasetia Ningrum, yang melayani donasi Nuraini.

Saat ditanya alasan ambil peran di program GIP ini, Nuraini berujar, secara nominal memang tak seberapa, tapi katanya, itu bagian dari pada rasa syukur.

“Seenggaknya saya bisa balas budi lewat donasi ini (GIP), saya bersyukur bisa melahirkan di RBC gratis,” sambungnya.

Uang yang dikumpulkannya itu hasil jualan sederhana yang dirintis dari keringat suami sebagai buruh harian lepas.

“Mudah-mudahan jadi contoh untuk member lainnya,” pungkas Nuraini di tengah sang anak yang mulai pulas terlelap.***

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!