Tidakkah hati ini bergetar menyaksikan seorang anak di Gaza terpaksa memungut tepung yang tumpah saat pembagian bahan makanan di pengungsian. Tangan kecilnya menyeok tumpahan tepung itu lalu memasukkannya ke dalam wadah. Warna tepung yang semula putih pun nampak berubah kumal sebab bercampur dengan serpihan tanah.
[Foto : Anak-anak di Gaza memungut tepung yang terjatuh di tanah]
Kejadian itu menjadi gambaran betapa pasokan makanan di Gaza amat terbatas, bahkan berkekurangan. Anak-anak, orang tua, dan para lansia terbiasa menahan lapar karena tak punya makanan.
Mereka harus menunggu pembagian makanan yang datang ke camp-camp, atau harus membayar mahal untuk bisa membeli bahan makanan ke luar. Tak jarang saat pembagian makanan tiba, beberapa keluarga harus pulang dengan tangan kosong sebab tak kebagian bahan makanan.
[Foto : Warga Gaza berkerumun saat pembagian makanan di pengungsian. Source : Antara News]
Pasca genosida yang dilakukan israel di awal Oktober 2023 lalu, 2 juta rakyat Gaza hidup di pengungsian. Mereka tinggal dengan tenda yang sederhana dan penuh sesak. Sementara pembantaian dan bombardir terus berlanjut.
Ramadhan bulan yang istimewa. Mari menghadirkan Ramadhan yang istimewa untuk rakyat Gaza, Palestina. Mari bersinergi untuk menyalurkan sajian berbuka yang bergizi untuk Palestina.
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807)
[Foto : Penyaluran Iftar untuk Palestina dari Donatur Sinergi Foundation]