Oleh: Ima Rachmalia (CEO Sinergi Foundation)

 

Laman National Geographic melansir hasil riset yang dipimpin oleh ahli geografi Belinda Margono dari University of Maryland, melihat gambar-gambar satelit jangka panjang. Riset tersebut mengatakan antara Tahun 2000 dan 2012, Indonesia kehilangan sekitar 5,02 juta hektar hutan primer. Sebuah wilayah yang hampir seukuran Sri Lanka.

Padahal, menurut studi yang dimuat dalam jurnal Nature Climate Change tersebut, hutan-hutan Indonesia mengandung keanekaragaman hayati flora dan fauna yang tinggi, termasuk 10 persen dari tanaman dunia, 12 persen dari mamalia dunia, 16 persen dari reptil-amfibi dunia dan 17 persen dari spesies burung dunia.

Lebih luas lagi dalam lingkup global, planet kita saat ini kehilangan lebih dari 15 Miliar pohon setiap tahun (setara dengan 48 lapangan sepak bola setiap menit). Masih menurut laman tersebut, Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang emisi terbesar terutama dari sektor deforestasi dan degradasi hutan. Perbaikan tata kelola kehutanan memegang kunci dalam pengurangan emisi. Pohonlah yang mampu menopang lingkungan Bumi dari efek negatif pemanasan global.

Bagi sebagian kita, keprihatinan melihat fakta serupa sudah mewujud aksi nyata. Bukan lagi di tataran diskusi, berwacana ria. Green Kurban, hanya secuil inisiatif, untuk menjadi bagian dari solusi atas problematika bumi kita.  

Resmi diusung di tahun 2013 lalu, sebagai gagasan baru di ranah pengelolaan Kurban yang telah dimulai sejak tahun 2002. Total kepedulian yang dihimpun sampai dengan tahun 2015 lalu mencapai 13.730 hewan kurban (setara kambing/domba), dengan akumulasi penerima manfaat mencapai satu juta lebih warga miskin, terpencil, rawan gizi dan wilayah minus lainnya di negeri ini, mulai Aceh hingga Papua. Bahkan hingga melintas ke negeri jiran, wilayah minoritas muslim di Pattani (Thailand), dan Kamboja.

Di pelosok Papua, ujung Timur negeri ini, misalnya. Distribusi hewan Kurban menembus 10 desa di 6 Kecamatan, yang tersebar di Kabupaten Sorong dan Raja Ampat. Di salah satu titik distribusi, Selat Kalobo, perjalanan distribusi hewan Kurban harus ditempuh dengan menyeberang samudera selama sekitar 2 jam dari laut Sorong.

Jika tadi di ujung Timur negeri, hewan kurban amanah donatur sekalian, juga menembus Pelosok Aceh, Provinsi paling Barat Nusantara. Selain didistribusikan untuk para pengungsi Rohingya yang berada di barak pengungsian di Bayeun, Aceh Timur dan Lhok Bani, Langsa, hewan Kurban donatur sekalian juga sampai ke Tiga desa di Dua Kecamatan, Kabupaten Aceh Tamiang. Bahkan untuk menuju salah satu titik, yakni Desa Baling Karang, perjalanan ditempuh dengan menyeberang sungai menggunakan getek, sejenis rakit yang digerakkan menggunakan tali.

Di Lampung, distribusi Kurban menjangkau Tiga dusun di dua kecamatan, yang tersebar di Kabupaten Tanggamus dan Pesawaran. Di Nusa Tenggara Timur (NTT), wilayah minoritas muslim yang tergolong sebagai provinsi miskin di negeri ini, Alhamdulillah, distribusi hewan kurban amanah donatur sekalian, menjangkau Delapan Desa, Lima Kecamatan di Kabupaten Alor, NTT. Sedang di Jawa Tengah dan Jawa Barat, distribusi menjangkau 58 desa di 44 Kecamatan yang tersebar di 23 Kabupaten.

Adapun penanaman pohon sejumlah hewan yang terhimpun di tahun 2015 lalu, dilakukan di kawasan Terpadu Firdaus Park, Kabupaten Bandung Barat. Maka, dalam kurun waktu 2013-2015, Green Kurban telah menanam sejumlah 18.501 bibit pohon melalui pola kemitraan, dengan skala prioritas di wilayah pesantren, sebagai sentra dakwah di pelbagai pelosok negeri.

Jelang Idul Adha 1437 H, Green Kurban kembali menyapa kita. Bahwa tanpa menanam pohon, ibadah Kurban sudah memiliki keutamaan yang luar biasa. Dengan menambahkan sebuah nilai positif (menanam pohon) yang mengiringi ibadah kita, semoga menjadi bagian dari amal jariyah yang senantiasa mengalirkan kebaikan.

Terima kasih dihaturkan atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami, Sinergi Foundation (SF), untuk mengelola amanah dari segenap insan peduli selama ini. []

 

Ayo Berbagi untuk Manfaat Tiada Henti
Assalamualaikum, Sinergi Foundation!